Sahabat satker –
Setiap bulan satker pengelola dana APBN dibebani kewajiban rekon data SAI ke
KPPN setempat. Untuk saat ini, proses
rekon lebih mudah karena menggunakan
aplikasi berbasis web yaitu e-rekon-LK (http://e-rekon-lk.djpbn.kemenkeu.go.id)
.
Konsepnya, satker melakukan upload data secara mandiri ke
aplikasi e-rekon menggunakan user level operator satker. Jika Anda sudah pernah
upload data di e-rekon tentunya sudah familiar dengan langkah ini.
Artikel sahabat-satker
kali ini bukan membahas tentang tahapan e-rekon, bagaimana cara upload dan
sebagainya, Namun tentang bagaimana melakukan analisa sehingga bisa mencari
solusi terhadap Data SIAP dan SAI yang berbeda di e-rekon.
Nah, jika Anda masih baru menjadi operator satker yang
menangani rekon dan memang belum tahu tentang e-rekon ini, silahkan lihat
artikel sebelumnya Cara rekon di e-rekon-LK (in progress) .
Oke , langsung saja ...
Ada beberapa kasus selisih data antara SIAP dan SAI pada
e-rekon yang akan kita bahas, tapi karena kesibukan mungkin kasus-kasus yang
lain akan dibahas lebih lanjut ketika ada update artikel ini.
Kasus 1
Pengembalian Belanja Tidak Sama
Pada kasus ini akan kita lihat file excel hasil rekon yang
bisa Anda download dari aplikasi e-rekon-LK. Caranya silahkan lihat pada gambar
berikut ini :
klik pada gambar untuk memperbesar tampilan |
Setelah upload ADK, maka status data di e-rekon akan menjadi
Analisa hasil rekon seperti gambar
diatas. Pada tahap ini, Anda sudah bisa mengetahui hasil rekon dengan cara
mendownload file excel hasil rekon (klik tanda panah hijau di sebelah kanan).
Selanjutnya akan didapatkan dokumen excel seperti berikut ini :
klik pada gambar untuk memperbesar tampilan |
Gambar diatas adalah tampilan worksheet rekap hasil rekon, jadi hasil rekon bisa terlihat di kolom selisih . Pada kolom selisih diatas terlihat baris PBLJ (pengembalian Belanja) terdapat saldo sebesar (70.000) , dimana data SIAP bersaldo (70.000) sedangkan data SAI kosong.
Jika pada kolom selisih ini bersih (tidak terdapat saldo) maka rekon sudah sama dengan data KPPN, jadi sudah bisa terbit BAR.
Selanjutnya bagaimana melihat selisih pengembalian belanja tersebut dengan lebih detil ? silahkan klik worksheet pengembalian belanja di sebelah kanan, akan terlihat seperti dibawah ini ;
klik pada gambar untuk memperbesar tampilan |
klik pada gambar untuk memperbesar tampilan |
Dari worksheet Pengembalian Belanja BEDA diatas, terlihat Nomor Dokumen (NTPN/No SP2D) , tgl setor/tgl SP2D dan kode akun.
Dari data diatas terlihat, satker belum melakukan input data di SAIBA >> menu pengembalian Belanja dengan nomor Dokumen (NTPN) : 500BB5PQD88VQQJP tanggal 11 Juli 2017 dengan Kode Akun 524111 (Perjalanan Dinas).
Jadi Solusinya adalah saker melakukan rekam data di SAIBA menu Pengembalian Belanja sesuai dokumen sumber dan melakukan upload ulang ke aplikasi e-rekon-LK.
Perkembangan kasus 1
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata setoran tersebut seharus nya adalah pengembalian TUP tahun berjalan dan bukan pengembalian belanja, lalu bagaimana solusinya ?
Solusi :
Lakukan koreksi data penerimaan ke Seksi Bank KPPN setempat, jika Anda belum tahu caranya silahkan lihat artikel sebelumnya cara koreksi data penerimaan (SSBP) di KPPN (in progress) .
Setelah dilakukan koreksi, lakukan perekaman data pada aplikasi SAIBA, tapi bukan pada menu Pengembalian Belanja namun pada menu Pendapatan dengan akun 815511 (jika pengembalian TUP), 815111 (Jika Pengembalian UP) tahun berjalan.
Kasus 2
Pendapatan PNBP tidak sama
Pada kasus kedua, kita akan melihat Laporan hasil rekon dari aplikasi e-rekon-LK sebagai berikut :
Pada worksheet Rekap Semua , terlihat selisih pada baris PND (Pendapatan) sebesar 908.551.000,- (bernilai posotif) . Selanjutnya kita lihat lebih detil ke worksheet PNBP Beda seperti gambar berikut :
Dari worksheet diatas terlihat bahwa ada 8 (delapan) data setoran PNBP yang ada di SIAP tapi belum ada di data SAI. Ini berarti satker belum melakukan perekaman data penerimaan tersebut ke aplikasi SAIBA pada menu Pendapatan sesuai dokumen sumber yang ada.
Perkembangan kasus 2
Lalu bagaimana jika satker memang tidak pernah melakukan penyetoran PNBP tersebut ke kas negara/ satker tidak mengakui pendapatan tersebut dan tidak punya dokumen sumber?
Solusinya , satker membuat surat pernyataan tidak mengakui pendapatan yang ada di data SIAP tersebut. Formatnya surat pernyataan bisa Anda download disini
Dengan adanya Surat Pernyataan tersebut, maka Pendapatan yang tidak diakui satker akan dilakukan koreksi oleh KPPN menjadi pendapatan Satker Transaksi Khusus Suspen di Jakarta.
Lalu bagaimana jika di kemudian hari satker menemukan dokumen sumber dari pendapatan yang sudah dikoreksi menjadi penerimaan satker transaksi khusus suspen tersebut ?
Jika satker menemukan dokumen sumbernya dan mengakui penerimaan tersebut, maka jika masih dalam tahun anggaran berjalan maka KPA bisa mengajukan permintaan ke KPPN Khusus Penerimaan untuk mengoreksi kembali penerimaan berkenaan ke satker semula.
Contoh surat permintaan dari KPA ke KPPN Khusus Penerimaan bisa di download disini (in Progress)
Pendapatan PNBP tidak sama
Pada kasus kedua, kita akan melihat Laporan hasil rekon dari aplikasi e-rekon-LK sebagai berikut :
klik pada gambar untuk memperbesar tampilan |
Pada worksheet Rekap Semua , terlihat selisih pada baris PND (Pendapatan) sebesar 908.551.000,- (bernilai posotif) . Selanjutnya kita lihat lebih detil ke worksheet PNBP Beda seperti gambar berikut :
Dari worksheet diatas terlihat bahwa ada 8 (delapan) data setoran PNBP yang ada di SIAP tapi belum ada di data SAI. Ini berarti satker belum melakukan perekaman data penerimaan tersebut ke aplikasi SAIBA pada menu Pendapatan sesuai dokumen sumber yang ada.
Perkembangan kasus 2
Lalu bagaimana jika satker memang tidak pernah melakukan penyetoran PNBP tersebut ke kas negara/ satker tidak mengakui pendapatan tersebut dan tidak punya dokumen sumber?
Solusinya , satker membuat surat pernyataan tidak mengakui pendapatan yang ada di data SIAP tersebut. Formatnya surat pernyataan bisa Anda download disini
Dengan adanya Surat Pernyataan tersebut, maka Pendapatan yang tidak diakui satker akan dilakukan koreksi oleh KPPN menjadi pendapatan Satker Transaksi Khusus Suspen di Jakarta.
Lalu bagaimana jika di kemudian hari satker menemukan dokumen sumber dari pendapatan yang sudah dikoreksi menjadi penerimaan satker transaksi khusus suspen tersebut ?
Jika satker menemukan dokumen sumbernya dan mengakui penerimaan tersebut, maka jika masih dalam tahun anggaran berjalan maka KPA bisa mengajukan permintaan ke KPPN Khusus Penerimaan untuk mengoreksi kembali penerimaan berkenaan ke satker semula.
Contoh surat permintaan dari KPA ke KPPN Khusus Penerimaan bisa di download disini (in Progress)
Oke sahabat satker semua, Sebenarnya ada banyak kasus yang mungkin terjadi dalam proses rekon tapi kali ini baru kita bahas 2 (dua) kasus. Insya Allah di lain kesempatan akan disambung lagi ke kasus berikutnya.
Terima kasih sudah mengunjungi blog ini, dan jika memang dirasa bermanfaat mohon bantuannya nya untuk SHARE ke rekan satker lain.
Hormat Kami
sahabat-satker.blogspot.co.id
Mat sore pak admin,.. bagaimana bila ada kasus yang terbalik contohnya ada selisih akan tetapi di SIAP belum masuk sedangkan di SAI ada. Pada kasus ini satker memiliki bukti Bill penyetoran dari kantor pos juga hasil rekap realisasi pada aplikasi SIMPONI. Terima kasih.
BalasHapusSore Pak, untuk kasus data di SIAP yang belum ada sedangkan di Satker ada dokumen sumber nya, biasanya akan ditunggu data masuk ke SIAP oleh KPPN yang nantinya dilakukan rekon ulang di level kasi KPPN. Jadi satker tidak perlu melakukan upload ulang.
HapusMat pagi pak bagaimana kalau terdapat perbedaan pada Dipa contoh nya pada SIAP memakai Revisi terakhir sedangkan pada SAI masih revisi sebelumnya.. terimakasih
BalasHapusPagi Juga Pak, klo ada perbedaan pagu karena revisi maka silahkan rekam revisi DIPA terakhir di SAS kemudian copykan ke Aplikasi SAIBA dan upload ulang ke e-rekon. Semoga membantu
BalasHapusbagaimana jika ada belanja beda
BalasHapusada 2 kasus perbedaan data pada belanja, PERTAMA satker memang belum input data SP2D di SAIBA atau KEDUA, terdapat data SP2D di SiAP (biasanya akhir bulan) yang belum masuk ke e-rekon. Untuk kasus pertama silahkan input data SP2D ke SAIBA sedangkan untuk kasus ke-2 satker hanya bisa menunggu data masuk ke e-rekon, dan jika sampai tutupperiode belum masuk biasanya KPPN tetap menerbitkan BAR dengan catatan.
HapusBagaimana kalo terjadi perbedaan nilai rupiah pada beberapa kode akun antara SAI dan SiAP akan tetapi secara total nilainya sama? apa yang harus dilakukan?
Hapusmat pagi pa, mau tanya klo ada selisi tangal dok sumber berupa tangal DIPA yang beda dan di sai beda yg mengakibatkan adanya selisih...
BalasHapusklo selisih beda tanggal dokumen bisa diabaikan pak, selama jumlah total pagu nya sama
HapusmEt pagi pa, mau tanya klo ada selisih Pada belanja bagaimana pak.. terimakasih
BalasHapusada 2 kasus perbedaan data pada belanja, PERTAMA satker memang belum input data SP2D di SAIBA atau KEDUA, terdapat data SP2D di SiAP (biasanya akhir bulan) yang belum masuk ke e-rekon. Untuk kasus pertama silahkan input data SP2D ke SAIBA sedangkan untuk kasus ke-2 satker hanya bisa menunggu data masuk ke e-rekon, dan jika sampai tutupperiode belum masuk biasanya KPPN tetap menerbitkan BAR dengan catatan.
HapusBalas
Mf mau txa klo d data kt saat penginputan no sp2d beda2 spm trus pda saat kita rekon kok yg ada jmlahx sdh langsung total dri 2 spm trsebut akhirx jd selisih belanja beda,d rekap semua sdh tidak ada selisih...solusix gimna apa z hrus sesuaikn dgn data SIAP.mksi
BalasHapusSelama jumlah total belanja di rekap nya sama sebenarnya bisa diabaikan dan bisa terbit BAR
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMaaf mau tanya, bagaimana solusi kalo data pagu dan lainnya nilainya 2x dari nilai seharusnya. Tapi tidak ada selisih antara SIAP dgn SAI. Permasalahannya ada di bagian mana ya? Karena kalau di cek di transaksi tidak ada data double. Tks
BalasHapusUntuk yang data DIPA Dobel bisa dilakukan rekon ulang di level KPPN
Hapusbagaimana solusinya jika neraca simak dan saiba berbeda padahal di aplikasi sudah sama kususnya di barang konsumsi
BalasHapusSilahkan gunakan update aplikasi SAIBA terbaru , biasanya hal tersebut terkait bug pada aplikasi
HapusDATA PNBP di SIAP 0 tapi Di SAI ada,, bagaimana solusinya?
BalasHapusBagaimana jika ada selisih di monitoring reklasifikasi aset? Ada reklasifikasi masuk berupa buku
BalasHapusSore pak, bagaimana solusinya jika data saldo Blu antara Siap dgn SAI tidak sama, sementara saldo yang benar adalah data yg di Saiba, sementara jadwal rekon sudah mepet mau tutup.terma kasih
BalasHapusBagaimana solusinya apabila di simak dan di saiba nominalnya sama...tetapi dari hasil erekonnya malah selisih...mohon bantuannya...
BalasHapussiang bapak
BalasHapusbagaimana jika terdapat selisih di belanja COA mohon solusinya
Pagi Pa ,bagaimana jika rekon kas BP di SIAP 0 dia SAI ada mohon solusinya
BalasHapuspagi...bagai mana kalau beda belnja akun 523121 menjadi 521111
BalasHapusBagaimana mengatasi solusi beda belanja kara diakibatkan sớm koreksi kara Salam akun
BalasHapusassalamualaikum mau bertanya untuk estimasi pnbp coa beda
BalasHapussolusi KASBPM antara SIAP dan SAI terdapat selisih bagaimana pak?
BalasHapusAss..pak mau tanya bagaimana solusinya klu hasil BAR E-rekon datanya doubel mohon pencerahan terima kash.
BalasHapus